Perubahan merupakan keniscayaan yang terjadi pada setiap diri manusia. Kita tahu bahwa banyak orang yang berkeinginan untuk melakukan perubahan dalam hidupnya, seperti contoh adalah manusia itu bekerja adalah dengan tujuan untuk ada perubahan dalam dirinya dalam hal nafkah hidup, ada juga yang sekolah dengan tujuan agar tingkat intelektualitasnya berubah, dan masih banyak lagi yang dilakukan manusia agar hidup mereka berubah.
Tapi sayangnya perubahan yang dilakukan manusia cenderung salah, hal ini dapat kita lihat dari cara perubahan yang dilakukan kebanyakan manusia, mereka hanya berkeinginan berubah dalam hal keduniawian, padahal dunia itu ibaratnya sebagai tempat singgah sementara kita.
Perubahan yang tepat adalah seseorang itu berubah karena dia merasa salah ketika salah kepada Allah atau yang sering disebut sebagai I”TIROF. I’tirof merupakan awal dari perubahan pada setiap manusia, dan inilah perubahan yang diharapkan pada setiap manusia. Apabila hal ini dapat dilakukan niscaya setiap manusia tidak akan tersesat dalam hal yang tidak diperbolehkan dan juga perubahan yang kita lakukan dapat bermanfaat bagi kita.
I’tirofย ini hanya akan mengalir pada jiwa-jiwa yang disetiap relungnya terdapat rasa KHASY-YAH. Khasy-yah merupakan rasa takut berbuat salah kepada Allah dikarenakan bukan karena Allah punya neraka, tapi dikarenakan Allah terlalu sayang dan baik kepada kita. Rasa ini yang sungguh semakin hilang pada setiap manusia sekarang, sehingga sekarang kita dapat melihat banyak terjadi maksiat, tidak bersyukur, dan juga ada yang malah tidak melaksanakan ibadah kepada Allah, hal ini terjadi karena sudah hilangnya rasa khasy-yah pada diri setiap manusia.
Lalu apa bedanya antara Khasy-yah, roja’, dan khouf? kan itu sama-sama artinya adalah takut?. Yupz, ketiga hal itu merupakan hal yang berbeda, tapi kalau kita telaah lebih dalam ternyata memiliki arti yang berbeda. KHAUF merupakan sifat takut kepada berbuat salah kepada Allah karena Allah punya neraka. Kalau contoh mudahnya adalah diibaratkan seorang anak kecil yang takut saat tidak sholat bukan karena takut dimarahin ibunya.
Kemudian yang dimaksud dengan RAJA’ adalah takut berbuat salah kepada Allah karena dia takut tidak masuk surga. Kalau contoh mudahnya adalah seorang abg yang takut saat tidak solatย karena dia takut gak dikasih uang saku oleh orang tuanya, dalam hal ini dia tidak takut dimarahin ortunya seperti contoh untuk sifat khouf tadi.
Lalu yang dimaksud dengan KHASY-YAH adalah takut berbuat salah kepada Allah karena Allah sudah sedemikian baik dan sayang kepada kita. Secara logika mudahnya adalah kita ibaratkan kita seorang mahasiswa yang biasanya pulang kerumah dengan alasan birul walidain dengan tujuan sebenarnya hanya untuk mendapat uang bulanan lebik, tapi kalau punya sifat khasy-yah maka dia pulang ke rumah karena orang tuanya begitu baik dan sayangnya kepadanya sehingga dia merasa harus memberikan timbal balik kepada orang tuanya.
Lalu kenapa walaupun kita tahu tentang sifat-sifat Allah dan juga hukuman apabila berbuat maksiat, kita masih saja berbuat maksiat dan tidak bersyukur kepada Allah? hal ini karena kita belum pernah merasakan neraka yang begitu pedihnya. Seperti yang Alah sudah firmankan :
ููุฐูุงูู ุฎูุตูู
ูุงูู ุงุฎูุชูุตูู
ููุง ููู ุฑูุจููููู
ู ููุงูููุฐูููู ููููุฑููุง ููุทููุนูุชู ููููู
ู ุซูููุงุจู ู
ููู ููุงุฑู ููุตูุจูู ู
ููู ูููููู ุฑูุกููุณูููู
ู ุงููุญูู
ููู
ู
โInilah dua golongan (golongan mukmin dan golongan kafir) yang bertengkar, mereka saling bertengkar mengenai Tuhan mereka. Maka orang kafir akan dibuatkan untuk mereka pakaian-pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang sedang mendidih ke atas kepala mereka.โ (QS. Al-Hajj: 19)
dan dikuatkan di ayat berikutnya :
ููุตูููุฑู ุจููู ู
ูุง ููู ุจูุทููููููู
ู ููุงููุฌููููุฏู
โDengan air itu dihancur luluhkan segala apa yang ada dalam perut mereka dan juga kulit (mereka).โ (QS. Al-Hajj: 20)
Semoga kita tidak menjadi golongan seperti itu, AMIN.
Lalu bagaimana caranya agar kita dapat memiliki/merengkung KHASY-YAH?
1. ITTIBA’UDZ DZIKRI (Mau untuk diingatkan)
dalilnya adalah firman Allah :
ุฅููููู
ูุง ุชูููุฐูุฑู ู
ููู ุงุชููุจูุนู ุงูุฐููููุฑู ููุฎูุดููู ุงูุฑููุญูู
ููู ุจูุงููุบูููุจู ููุจูุดููุฑููู ุจูู
ูุบูููุฑูุฉู ููุฃูุฌูุฑู ููุฑูู
“Sesungguhnya kamu hanya memberi peringatan kepada orang-orang yang mau mengikuti peringatan[1264] dan yang takut kepada Tuhan yang Maha Pemurah walaupun Dia tidak melihatnya. Maka berilah mereka kabar gembira dengan ampunan dan pahala yang mulia.” (QS. Yasiin : 11)
2. THALABUL ILMI (mencari ilmu)
dalilnya adalah firman Allah :
ย ุฅููููู
ูุง ููุฎูุดูู ุงูููููู ู
ููู ุนูุจูุงุฏููู ุงููุนูููู
ูุงุกูย
โ Sesungguhnya yang takut kepada Alloh diantara hamba-hamba-Nya hanya para ulamaโ .โ [Fathir : 28]
Memang kita memang diwajibkan untuk menuntut ilmu, tapi ilmu disini adalah ilmu-ilmu yang akan semakin mendekatkan kita kepada Allah dan ilmu itu adalah ilmu fiqh, akidan, dan akhlak. Apabila seseorang sudah memiliki sifat khasy-yah makan segala hal dalam hidupnya pasti akan senantiasa berhati-hati, seperti contoh saat kita makan, apabila sudah memiliki sifat khasy-yah, maka dia pasti akan mikir sebelum makan apakah makanan ini halal atau tidak, hal ini dilakukan agarย tubuh kita tidak tercemar oleh barang-barang haram yang akan menghalangi keberkahan dalam hidup kita. Jadi ilmu-ilmu yang kita pelajari sekarang seharusnya akan menambah rasa takwa kita kepada Allah.
3. AWWABUN HAFIDZ (hamba yang selalu kembali kepada Allah saat kondisi apapun dan tidak mengulangi kesalahannya kembali walaupun Allah itu tidak terlihat)
dalilnya adalah firman Allah :
ู
ููู ุฎูุดููู ุงูุฑููุญูู
ููฐูู ุจูุงููุบูููุจู ููุฌูุงุกู ุจูููููุจู ู
ููููุจู
“(Yaitu) orang yang takut kepada Tuhan Yang Maha Pemurah sedang Dia tidak kelihatan (olehnya) dan dia datang dengan hati yang bertaubat” (QS. Qaf : 33)